Sabtu, 16 April 2011

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(COOPERATIVE LEARNING)

Landasan teoretik Model Pembelajaran Kooperatif (CL) adalah teori belajar kognitif–konstruktivis. Salah satu teorinya misalnya yang dikemukan oleh Vigotsky yang menekankan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran. Menurut Vigotsky fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau kerjasama antarindividu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu terSebut. Implikasi dari teori Vigotsky ini dikehendakinya susunan kelas berbentuk pembelajaran kooperatif.
Landasan teoretik lain menurut Arends (2004: 357-358) dalam pengebangan CL adalah konsep tentang kelas demokratis seperti yang disampaikan oleh John Dewey. Kelas demokratis ini membutuhkan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang dicirikan oleh prosedur yang demokratis dan proses yang ilmiah. Tanggung jawab utama adalah untuk menemukan masalah-masalah sosial dan interpersonal.
Prinsip Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk memahami meteri pelajaran.
Unsur-unsur pembelajaran kooperatif paling sedikit ada 4 macam yakni :
a. Saling ketergantungan positif, artinya dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan antar sesama. Dengan saling membutuhkan antar sesama, maka mereka merasa saling ketergantungan satu sama lain;
b. Interaksi tatap muka, artinya menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Dengan interaksi tatap muka, memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar, sehingga sumber belajar menjadi variasi. Dengan interaksi ini diharapkan akan memudahkan dan membantu siswa dalam mempelajari suatu materi.

Powerpoint Reliabilitas